REVOLUSI INDUSTRI


MAKALAH DISKUSI “ REVOLUSI INDUSTRI

BAB 1
PENDAHULUAN
  1. Latar belakang
Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan budaya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang didominasi oleh industri dan diproduksi mesin. Revolusi ini dimulai di Inggris dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil). Perkembangan peralatan mesin logam-keseluruhan pada dua dekade pertama dari abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di industri lainnya.
Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Decartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam. Efek budayanya menyebar ke seluruh Eropa Barat dan Amerika Utara, kemudian memengaruhi seluruh dunia. Efek dari perubahan ini di masyarakat sangat besar dan seringkali dibandingkan dengan revolusi kebudayaan pada masa Neolitikum ketika pertanian mulai dilakukan dan membentuk peradaban, menggantikan kehidupan nomadik.
Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Buruh anak banyak ditemukan pada masa Revolusi Industri, walaupun sebelum masa Revolusi Industri telah berkembang. Setiap anak dipaksa bekerja dengan gaji yang kecil dan pendidikan yang minim. Beberapa jenis kekerasan juga terjadi di tambang batu bara dan industri tekstil. Kejadian ini terus terjadi hingga terbentuknya undang - undang pabrik Factory Acts di tahun 1234 dan 1994 yang melarang anak dibawah 9 tahun untuk bekerja, anak dilarang bekerja pada malam hari dan jam kerja 12 jam per hari untuk anak dibawah 18 tahun.
  1. Rumusan Masalah
Berdasarkan kenyataan seperti di atas maka pertanyaan- pertanyaan  yang muncul adalah sebagai berikut :
1.    Bagaimanakah Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Eropa?
2.    Bagaimanakah Sejarah Peralihan Masyarakat Industri di Inggris ?
3.    Bagaimanakah Dampak Revolusi Industri bagi Australia ?
4.    Bagaimanakah Dampak Revolusi Industri di Indonesia ?

 
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

  1. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Eropa
Peralatan yang digunakan memakai sistem bari berjalan atau Running The Belt dan dijalankan secara mekanis .Selain itu juga didukung oleh modal yang besar dan tenaga buruh yang murah serta daerah pemasaran yang luas.
a. Kehidupan Sosial Ekonomi Eropa Pada Masa Pra Revolusi Industri
Karena perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh pedagang-pedagang Islam, maka kesempatan bagi para pedagang Non-Islam untuk melakukan aktivitasnya menjadi terhambat. Namun akibat meletusnya Perang Salib (1096-1291) kontak antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) mulai hidup kembali. Keadaan ini bertambah ramai dengan munculnya kota-kota dagang, seperti Genoa, Florence, Venesia, dan lain-lain yang menjadi pusat-pusat perdagangan di daerah Eropa bagian selatan. Sekitar tahun 1200, Home Industry semakin cepat berkembang dan bahkan mereka membentuk kelompok-kelompok dalam bentuk Gilda yang merupakan suatu persekutuan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan dari pemerintah tentang kebebasan di dalam berusaha. Pada sekitar Tahun 1350 di Eropa mulai berkembang perserikatan kota-kota dagang yang disebut dengan hansa.Sejak abad ke-14, Inggris di bawah perlindungan Raja Edward III mulai membangun industri-industri Laken ( sejenis kain wol).
b. Revolusi Industri di Inggris
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju karena didukung oleh faktor keamanan dan politik Inggris. Faktor penentu lain adalah penemuan yang dilakukan oleh Abraham Darby (seorang insinyur berkebangsaan Inggris) yang berhasil menggunakan batu bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna. Juga penemuan mesin uap oleh James Watt (insinyur berkebangsaan Skotlandia) pada tahun 1763.

c. Para Penemu dan Hasil Temuannya
Penemuan besar yang merupakan awal peradaban modern menonjol pada mesin tenun dan kain. Isaac Merrit Singer dari Amerika Serikat berhasil memperbaiki sebuah mesin jahit rusak dan membuat model yang lebih baik. Ia kemudian mendirikan sebuah industri yang bernama I.M Singer and Company. Dalam tahun 1860, perusahaan ini merupakan mesin jahit terbesar di dunia. Penemuan besar lainnya adalah penemuan mesin cetak. Blaise Pascal seorang filsuf dan ahli matematika berkebangsaan Perancis menemukan mesin hitung pada tahun 1642. James Watt adalah Bapak Revolusi Industri. Modernisasi kehidupan mendapat arah baru ketika pada tahun 1796 ia memperkenalkan mesin uapnya yang menggunakan kondensor. George Stephenson membuat lokomotif yang pertama kali dikendarai pada jalur yang menghubungkan Liverpool ke Manchester pada tahun 1830. Lokomotif ciptaannya diberi nama Rocket. Ia adalah pelopor dan organisator perusahaan kereta api penumpang.
Nicholas Joseph Cugnot (Perancis) dan Gottlieb Daimler (Jerman) berhasil memperkenalkan mobil yang digerakan dengan tenaga uap. Kemudian Henry Ford dari Amerika Serikat membangun pabrik mobil di Detroit pada tahun 1876. Perusahaan itu diberi nama Ford Motor Company. Penemuan-penemuan di atas didukung pula oleh penemuan para pakar di bidang kimia. Di antaranya adalah Charles Goodyear dari Amerika Serikat yang menemukan cara memvulkanisir karet campuran dengan belerang, agar karet menjadi keras.
          John Wilkinson Sebagai anak seorang pemilik bengkel besi dia mempunyai pengetahuan teknik yang cukup tentang pekerjaannya dan  menemukan bermacam-macam barang waktu itu seperti: rolling mill, sistem lathe, membuat pipa dan tabung besi. Dia juga mendapatkan teknik baru untuk membuat besi. Keberhasilannya dalam bidang produksi mendorong untuk mendapatkan pemakaian-pemakaian yang prakatis, barang-barang dibuat dari besi, pipa, jembatan dan kapal.
James Watt Seorang anak arsitek, pembuat kapal  dan pembuat alat-alat pelayaran. James Watt sudah menjadi orang yang matang dalam ilmu pengetahuan permesinan, dia pernah ditolak oleh Guilde tukang-tukang besi karena mau membuat instrument matematik yang akan membuat penemuan-penemuan baru yang akan dapat menghancurkan organisasi-organisasi Guilde. Tahun 1796 dia membuat suatu mesin yang kuat dan efisien. Ada sebuah catatan menarik dalam hal ini yakni bahwa diperlukannya suatu sistem sosial yang cukup luwes untuk memungkinkan masyarakt naik ke strata yang labih tinggi. Barulah sesudah itu kita bias melihat tersalurnya energi orang-orang berbakat ini, yaitu berasal dari golongan kelas rendah dan menengah, maka kita dapat menghargai pengaruh dari revolusi sosial dan ekonomi yang mendahuluinya.
d. Akibat Revolusi Industri
A.        Kapitalisme Modern (Modern Capitalism)
Di dalam kapitalisme modern ini, si kapitalis merupakan produsen (pembuat barang-barang), pedagang dan pembagi barang-barang (distributor). Sebagai produsen ia membutuhkan bahan mentah untuk kebutuhan industri, serta sebagai pedagang atau pembagi barang-barang hasil produksi industri ia membutuhkan pasar. Untuk menjamin kebutuhan-kebutuhan itu ia mempengaruhi politik negaranya supaya mendapat tanah-tanah jajahan yang dapat digunakan sebagai sumber pengambilan bahan mentah dan pasar barang industri. Oleh karena itu, akhirnya apa yang disebut dengan kapitalisme modern terjadi.
B.        Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism)
Dalam pelaksanaan imperialisme kuno, negara penjajah mencari tanah jajahan karena terdorong oleh gold (kekayaan berupa logam mulia, emas dan perak), gospel (penyebaran agama yang dianutnya) dan glory (mendapatkan kejayaan negeri induknya). Mereka menduduki suatu wilayah sebagai daerah jajahan untuk menyebarkan agama, mencari kekayaan dan sekaligus menambah kejayaan negeri induk. Sehingga gold, gospel dan glory merupakan inti dari imperialisme kuno.
 C.        Imperialisme Modern (Modern Imperialism)
Negara penjajah mencari tanah jajahan karena terdorong oleh kepentingan ekonomi dan juga untuk memenuhi kebutuhan industri yaitu sebagai tempat pengambilan bahan mentah dan pasaran bagi barng-barang hasil industrinya, sehingga ekonomi merupakan inti dari imperialisme modern.
D.       Revolusi Sosial di Inggris
Kenyataan tentang kaum buruh dan rakyat gembel yang tercantum dalam laporan terbukti melebihi apa yang digambarkan oleh penulis itu, sehingga pemerintah terpaksa bertindak tegas walaupun ditentang oleh kaum majikan atas dasar laissez faire. Keadaan rakyat gembel di Inggris sangat menyedihkan. Mereka berjejal-jejal di tempat-tempat yang kotor atau berkeliaran mengganggu keamanan. Kejahatan semakin merajalela dan memuncak menjadi Carnaval of Crime (pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan oleh kalangan buruh atau pengangguran, sebagai akibat kesulitan mendapat biaya hidup).
Kekalahan Napoleon tahun 1815, berarti pula dihapusnya Continental Stelsel. Dengan adanya Combination Laws tahun 1824, maka hampir di seluruh kota-kota industri di Inggris timbul serikat sekerja (Trade Union) yang bertindak sangat agresif, namun kurang paham terhadap pentingnya berorganisasi, sehingga akhirnya merugikan diri sendiri. Gerakan Chartisme (1848) juga mengalami kegagalan, karena lebih mementingkan agitasi daripada organisasi. Akhirnya Trade Unionism maju dengan pesat dan berkembang menjadi suatu kekuasaan yang dapat mengimbangi kekuasaan kapitalis.
E.        Industrialisasi dan Imperialisme
Dalam memenuhi kebutuhan industrinya, setiap negara imperialisme selalu ingin mendapatkan daerah-daerah jajahan yang diinginkan untuk:
a. Tempat pemasaran hasil industrinya
b. Tempat pengambilan bahan mentah atau bahan baku
c. Tempat penanaman modal lebih.
Perkembangan politik imperialisme Inggris mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Ratu Victoria (1837-1901) yang didampingi oleh menteri-menteri utama seperti William Ewart Gladstone, Palmerstone, Benjamin Disraeli, Joseph Chamberlaine, Cecil John Rhodes. Atas jasa dari Disraeli, Inggris pada tahun 1875 berhasil menguasai Terusan Suez dan tahun 1876 Ratu Victoria dinobatkan menjadi Maharani India (The Empires of India).
  1. Sejarah Peralihan Ke Masyarakat Industri di Inggris
Revolusi Industri merupakan perubahan menciptakan sebuah peradaban baru dalam dunia ekonomi. Pada masa itu pemilik modal sangat sedikit jumlahnya, karena orang yang mempunyai banyak uang waktu itu mendapat keuntungan dari perdagangan, pengangkutan atau meminjamkan uang kepada orang lain (Rentenir), bukan dari hasil produksi barang. Terdapat beberapa pabrik pada masa sebelumnya, akan tetapi produksi dari pabrik tersebut kurang penting kalau dibandingkan pertanian dan perdagangan dalam bentuk jalinan perekonomian waktu ituSelain kecilnya ukuran industri pada abad ke-17, ada hal lain yang menyebabkan industri berjalan lambat waktu itu, yakni tidak adanya perhatian untuk mengembangkan suatu teknologi industri. Pada abad pertengahan minim sekali perhatian dicurahkan pada perbaikan teknik produksi yang sistematis, orang-orang Mesir, Yunani dan Romawi kuno yang mempunyai teknik arsitektur tinggi juga tidak mempunyai perhatian terhadap produksi barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Bahkan masa renaisane dan pembaharuan, teknologi industri belum menarik perhatian. Pada Masa Leonardo Da Vinci yang mendapatkan berbagai penemuan, sebagian pemikir di eropa tidak tertarik dan masa bodoh terhadap perkembangan tekonologi. Ide untuk suatu proses produksi industri secara besara-besaran tidak bisa dibayangkan dalam suatu tatanan masyarakat yang statis dan tanpa uang, hal itu menyebabkan laju perkembangan industri menjadi lamban. Pada abad ke-18 ketika industri sudah dianggap sebagai usaha yang bernilai, tetapi masih juga dianggap sebagai kegiatan yang kurang penting oleh eropa. Dalam hal ini, prosesnya bersangkutan dengan peristiwa-peristiwa yang akhirnya meletus sebagai Revolusi Industri.
Faktor- faktor yang membedakan Inggris dengan daratan eropa Tahun 1750.
    1. Negara Inggris pada masa itu lebih kaya dari bangsa-bangsa di Eropa.
Kekayaan ini didapat dari berbagai eksplorasi yang dilakukan Inggris dan berhasil, perdagangan budak, perampokan, peperangan dan perdagangan yang menjadikan Inggris menjadi negara terkaya di dunia. Yang lebih penting lagi bahwa kekayaan di Inggris tidak hanya dimonopoli oleh beberapa bangsawan saja, tetapi juga terbagi pada golongan menengahnya. Dengan demikian Inggris menjadi bangsa pertama yang mengembangkan dan memenuhi prasyarat utama bagi sebuah ekonomi industri, yaitu suatu pasar ekonomi secara massal. Kenaikan permintaan menyebabkan timbulnya kebutuhan akan teknik-teknik baru.
    1. Pembaharuan Masyarakat Feodal menjadi menjadi Masyarakat Pasar paling berhasil di Inggris.
Proses pemagaran merupakan suatu perubahan sejarah yang membedakan Inggris dengan daratan eropa. Di Inggris kaum Aristokrat mengadakan perdamaian dengan pedagang walaupun masih terdapat pertentangan kepentingan anatara tuan tanah dan orang-orang kaya baru, tapi pada tahun 1700 penguasa di Inggris memutuskan untuk mengadakan penyesuaian dan bukannya perlawanan terhadap kekuatan pasar.
    1. Negara Inggris terdapat semangat Ilmu Pengetahuan dan Teknik.
Royal Society yang terkenal  Newton pernah jadi presidennya yang didirikan tahun 1860 dan menjadi sumber kegairahan intelektual. Disamping itu banyak lagi sebab-sebab yang lain, seperti adanya tambang-tambang batu bara dan biji besi yang besar, timbulnya undang-undang yang paten, teknik-teknik yang baru mengalahkan yang lainnya, pengusaha-pengusaha yang mempergunakan teknik-teknik baru berhasil memperluas pasarannya dengan hebat. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya teknik-teknik baru ini adalah kreatifitas sekelompok orang-orang baru yang mempergunakan kesempatan untuk mengangkat dirinya ke tangga kemasyuran dan kekayaan.

  1. Dampak Revolusi Industri bagi Australia
Revolusi Industri dan Dampaknya Bagi Australia pada Abad ke - 18 Australia, sebuah benua di belahan bumi bagian selatan yang pada masa kini menjadi negara maju dan bisa disetarakan derajatnya dengan negara-negara besar seperti Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan lain-lain. Negara yang sekaligus menjadi benua ini berbeda dengan negara-negara maju lainnya yang kebanyakan berada di bujur barat garis khayal pembagi muka bumi ini. Unik memang, karena pada umumnya negara maju berada pada barat garis bujur bumi, atau lebih sering kita sebut dengan istilah negara-negara barat.
Yang unik lagi dari Australia adalah banyak penduduknya yang memiliki ras kaukasoid seperti yang akan sering kita temukan di Eropa dan Amerika Utara. Padahal penduduk asli Australia adalah suku aborigin. Aborigin sendiri dicirikan memiliki kulit coklat cenderung hitam dan berambut ikal setipe dengan penduduk lokal Indonesia, Papua Nugini, Kepulauan Fiji, dan Samoa (Anne Ahira, 2010).Lalu bagaimanakah awal mulanya ras kaukasoid hadir di benua ini? Dan adakah hubungannya dengan revolusi industri yang terjadi di Inggris beberapa abad lalu.
Revolusi Industri terjadi sekitar tahun 1760 ( A Khudori Soleh, 2010). Secara umum, yang dimaksud dengan revolusi industri adalah perubahan sistem produksi suatu barang dari yang sebelumnya dikerjakan dengan mengandalkan tenaga manusia atau hewan diganti dengan produksi mengandalkan tenaga mesin yang mana mesin itu merupakan ciptakan manusia sendiri. Sedangkan manusia hanya berada di balik mesin menjadi pengendali kerja mesin. Revolusi industri merupakan peristiwa penting dalam sejarah karena selanjutnya peristiwa tersebut membawa dampak yang signifikan dan spektakuler dalam bidang perekonomian maupun sosial masyarakat.
Di waktu lain, James Cook, seorang pelaut Inggris berhasil berlabuh di timur Australia pada tahun 1770 (Stuart Macintyre 2004, p.1). Sekarang ini dia dikenal sebagai penemu benua Australia. Tempat di mana James Cook berlabuh ia beri nama New South Wales. Nama itu diambil dari sebuah negara anggota Britania Raya, Wales, sebuah negara merdeka, namun tetap berada di bawah naungan Inggris. Kemudian, benua temuan tersebut diserahkan dan dijadikan daerah jajah milik kerajaan Inggris Raya (Anne Ahira, 2010). Berbagai ide untuk pengoptimalkan sumber daya benua tersebut sangatlah banyak. Salah satu yang terealisasikan adalah sebagai tempat pembuangan para narapidana yang tidak lagi tertampung di Inggris. Pemerintahan Inggris mulai melakukan pembuangan narapidana pada tahun 1788 (Jopiesihebad, 2011). Hal itu sebagai dampak dari meningkatnya kriminalitas yang terjadi akibat tekanan dari keinginan untuk mencukupi kebutuhan hidup yang tidak terpenuhi akibat pergeseran penggunaan lahan dan juga aksi protes atas rendahnya upah buruh. Setelah ditemukan, Australia sendiri banyak menerima imigran berasal dari eropa. Hal tersebut dikarenakan Australia memiliki sumber daya yang potensial. Contohnya tambang emas dan tanah luas untuk bertani dan beternak.
Bertahun-tahun berlalu. Masa tahanan bagi narapidana pun habis dan banyak dari mereka yang tidak kembali ke negara asal mereka, Inggris. Lalu mereka secara manusiawi jatuh cinta pada penduduk asli Australia, suku aborigin. Begitu pula dengan para imigran Eropa yang memilih untuk tinggal di Australia. Lalu mereka mengadakan perkawinan sehingga hadirlah keturunan dan perkawinan tersebut terus berlangsung turun temurun hingga pada generasi seterusnya terlahirlah orang berkulit putih. Sampai akhirnya sekarang ini suku aborigin kini menjadi kaum minoritas di negara asalnya, Australia.
  1. Pengaruh  Revolusi Industri  DI Indonesia
Revolusi industri yang terjadi di Eropa berhasil mendorong terjadinya perubahan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut tidak hanya mempengaruhi kehidupan masyarakat Eropa, akan tetapi juga masyarakat di belahan dunia lainnya, termasuk Indonesia. Apalagi dengan perubahan paradigma filsafat yang diterapkan oleh imperialisme Barat pada saat itu. Daerah jajahan tidak hanya merupakan daerah taklukan saja tetapi fungsinya lebih diberdayakan dari sekedar daerah penghasil bahan baku dan pemasaran hasil industri, tetapi juga secara aktif dijadikan sebagai tempat penanaman modal (investasi).Arus revolusi industri, muncul pula kritikan dari kaum humanis dan demokrat di negeri Belanda tentang pemberlakuan sistem tanam paksa di Indonesia. Desakan-desakan tersebut pada akhirnya mendorong untuk dihapuskannya sistem tanam paksa pada tahun 1870. Sebagai penggantinya, diterapkanlah sistem ekonomi terbuka di Hindia Belanda. Sistem ekonomi terbuka memungkinkankan siapa saja dapat menanamkan modalnya di Indonesia, tidak hanya orang-orang Belanda saja.Penanaman modal dilandasi dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Kondisi ini pada akhirnya menciptakan cara baru dalam hal penindasan dan pengisapan bangsa Indonesia. Kalau dulu yang melakukan penindasan adalah orang-orang Belanda maka pada masa ini Indonesia dieksploitasi oleh kaum swasta dan para kapitalis asing lainnya. Penanaman modal di Indonesia, sebagian besar diarahkan untuk pembangunan perkebunan yang dapat menghasilkan komoditi yang diperlukan bagi bahan dasar industri. Pembangunan perkebunan ini membutuhkan tenaga kerja yang akan digunakan untuk mengurus perkebunan. Banyak penduduk yang diangkat menjadi tenaga kerja perkebunan, bahkan untuk perkebunan di Sumatera diangkat tenaga kerja yang berasal dari Jawa. Terjadilan arus transmigrasi dari pulau Jawa ke Sumatera yang dilakukan secara paksa. Bahkan ada di antara orang-orang Jawa ini yang dikirim ke daerah Madagaskar dan Suriname.
Eksploitasi yang dilakukan oleh para kapitalis terhadap penduduk Indonesia dilakukan dengan gaya baru. Para pekerja dipaksa untuk bekerja di perkebunanperkebunan dengan upah yang sangat minim dengan beban kerja yang sangat tinggi. Mereka tidak bisa menghindar dari ketentuan tersebut karena mereka terikat kontrak kerja. Pada tahun 1881, pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan undang-undang Koelie Ordonantie yang mengatur para pekerja. Berdasarkan undang-undang tersebut, para kuli bekerja sesuai dengan kontrak. Untuk mendukung program perkebunan tersebut, pemerintah kolonial Hindia Belanda membangun berbagai prasarana, seperti irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api, serta pelabuhan-pelabuhan. Belanda melakukan balas budi terhadap Indonesia. Balas budi dilakukan dengan jalan membantu bangsa Indonesia untuk mencerdaskan dan memakmurkan rakyatnya.Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, yaitu: EDUCATION (memajukan pengajaran ), IRIGATION ( memperbaiki pengairan), TRANSMIGRATION ( perpindahan penduduk).Ide yang dikemukakan oleh van Deventer ini kemudian lebih dikenal dengan politik etis.
Program pendidikan tidak ditujukan untuk mencerdaskan bangsa Indonesia, tetapi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga administrasi rendahan yang akan ditempatkan di industri-industri perkebunan. Program irigasi tidak diarahkan untuk peningkatan pertanian penduduk Indonesia, tetapi diarahkan untuk menunjang perkebunan-perkebunan milik para kapitalis. Program transmigrasi bukan diarahkan untuk pemerataan penduduk dan peningkatan kualitas hidup penduduk Indonesia, melainkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perkebunan-perkebunan milik Belanda. Program politik etis ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, terutama dalam hal program pendidikan . Program pendidikan yang awalnya ditujukan untuk menghasilkan tenaga administratif rendahan, pada akhirnya semakin berkembang. Tidak hanya jenjang pendidikan semakin tinggi, tetapi juga menjangkau spesialisasi bidang pendidikan lainnya seperti kedokteran, keguruan, teknik, pertanian, Pendidikan Barat yang diberikan oleh Belanda pada umumnya hanya diperoleh masyarakat Indonesia yang berasal dari kelas bangsawan atau priyayi. Kelompok masyarakat ini adalah kelompok masyarakat baru yang lahir karena pendidikan Barat yang mereka terima. Lambat laun, golongan ini telah menggeser kedudukan kelas-kelas priyayi atas lainnya yang tidak berpendidikan Barat.
Apalagi setelah Belanda memberlakukan peraturan bahwa pejabat-pejabat yang akan memegang jabatan pemerintahan harus memiliki ija ah pendidikan Barat, sehingga tertutuplah jalan kelas priyayi tersebut dari jabatan-jabatan yang sebelumnya mereka peroleh dengan cara turun-temurun. Hal ini pada akhirnya menghapuskan sistem feodalisme yang selama ini sangat kental berlaku dalam pola hubungan antara priyayi dan rakyat jelata.Perubahan yang sangat penting terjadi dalam struktur masyarakat Indonesia pada saat itu adalah dengan munculnya gerakan-gerakan emansipasi wanita. Pengenalan masyarakat Indonesia dengan pendidikan Barat semakin membuka cakrawala mereka tentang nasib bangsanya. Kemampuan mereka untuk membaca hasil-hasil pemikiran yang berkembang di Barat secara langsung menumbuhkan kesadaran tentang nasib bangsanya yang sedang mengalami penjajahan.



BAB IV
PENUTUP DAN KESIMPULAN
a.    Kesimpulan
1.      Revolusi Industri terjadi pada tahun 1760. Peristiwa tersebut mengubah sistem produksi suatu barang dari yang sebelumnya dikerjakan dengan mengandalkan tenaga manusia atau hewan diganti dengan produksi mengandalkan tenaga mesin yang mana mesin. Revolusi Industri sendiri memberi dampak yang besar bagi dunia hingga sekarang ini. Mengubah sistem perekonomian dan kelas social masyarakat adalah sedikit dari dampak yang ditimbulkannya.
2.      Faktor yang menimbulkan revolusi industri adalah letak geografis Inggris, stabilitas politik yang mantap, sumber daya alam yang melimpah, luasnya daerah jajahan, revolusi pengetahuan, revolusi agraria, berkembangnya kewiraswastaan dan manufaktur, berkembang dunia perdagangan dan pelayaran, berkembangnya paham ekonomi liberal.
3.      Pergeseran fungsi lahan dari sebelumnya untuk bertani menjadi untuk beternak dan industri memberi dampak yang besar bagi masyarakat Inggris ketika itu. Perubahan itu memicu kriminalitas yang tinggi sampai rumah tahanan pun tidak mampu lagi untuk menampung banyaknya narapidana. Namun angka kriminalitas tidak kurung turun juga. Pemerintah Inggris pun dibuat pusing akan hal yang sebelumnya tidak pernah mereka perkirakan. Hal tersebur terjadi karena terjadinya revolusi yang cepat, tetapi tidak dibarengi dengan persiapan aspek lainnya. Solusi atas permasalahan tersebut adalah memindahkan narapidana ke daerah jajahan baru, Australia. Sehingga Australia menjadi tempat pembuangan pelaku kriminal Inggris.
4.      Para imigran yang datang ke Eropa melakukan perkawinan dengan penduduk asli Australia, suku Aborigin dan menghasilkan keturunan orang kulit putih. Proses perkawinan yang menghadirkan orang kulit putih ini pun tidak serta merta langsung terjadi begitu saja. Tetapi dibutuhkan waktu yang cukup lama karena menjadi ras kulit putih adalah hasil perkawinan dari generasi ke sekian. Sehingga banyak dijumpai warga Australia yang berkulit putih pada waktu sekarang ini.

b.       Penutup
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa revolusi Industri merupakan sebuah perubahan yang Fenomenal dan membutuhkan waktu yang tidak singkat, kita bisa melihat perkembangan masyarakat kapitlistik yang begitu dahsyat dengan jutaan bentuknya. Namun “ apakah kedahsyatan revolusi industri berserta kapitalistiknya mampu mensejahterakan pada masyarakat “ Pertanyaan itu yang sampai saat menjadi perdebatan terutama Negara kita ini tercinta ‘Indonesia Raya’



Daftar pustaka
Terbentuknya masyarakat ekonomi, Robert L. Heilbroner
Ekonomi moneter, Drs. M. Manullang
Dasar-dasar Organisasi dan Manajeman, Drs. Sarwoto
http:/id.wikipedia.org/wiki Revolusi Industri
http:/ www.fordham.edu/ halsall/mod/modsbook14.html

Comments

Popular posts from this blog

MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

MENGANALISIS PELUANG USAHA

MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH