PENGELOLAAN PERSEDIAAN PRODUK
PENGELOLAAN PERSEDIAAN PRODUK
1.
Tingkat persediaan produk
Tingkat
persediaan produk tidak terlepas dari usaha untuk menjamin kelancaran usaha
atau bisnis. Dalam hal ini wirausaha sebagai pemilik perusahaan, perlu
memperhatikan tenteng tingkat persediaan produknya. Kebijakan pengaturan
tingkat pengelolaan persediaan produk meliputi :
a.
Persatuan sistem
pemasaran produk.
b.
Jumlah pemesanan
produk.
c.
Tingkat
persediaan produk.
d.
Tingkat
penjualan produk.
Wairausaha
sebagai pemilik perusahaan, harus dapt menjaga persediaan produk dengan baik
agar kegiataan usahanya berjalan lancar secara efisien dan efektif. Adapun
tujuan wirausaha melaksanakan pengelolaan dalam persediaan produk
peruasahaannya, antara lain :
a.
Untuk menjaga
jangan sampai persediaan produk itu habis.
b.
Untuk menjaga
jangan sampai usaha atau bisnis menghentikan kegiatan atau akyivitasnya.
c.
Untuk menjaga
jangan sampai usaha atau bisnis mengecewakan para konsumen atau pembeli atau
pelanggan.
d.
Untuk menjaga
jangan sampai jumlah persadiaan produk belebihan atau kekekurangan.
Selanjutnya,
produk yang sudah diproses perlu
disimpan dan ditunda secara baik sehingga akan memudahkan para petugas
perusahaan bagian persediaan produk untuk :
a.
Melaksanakan
penataan dan penambahan persediaan produk.
b.
Melakukan
pengecekan jumlah persediaan produk.
c.
Mengembalikan
pengambilan persediaan produk.
d.
Memudahkan
pencarian persediaan produk.
e.
Pemeliharaan
persediaan produk dengan baik dan aman
Kebijaksanaan
dalam penggadaan produk dan persediaannya merupakan alat yang sangat penting
sesuai dengan banyaknya permintaan. Penyediaan produk yang direncanakan
pengelolaannya merupakan proses menggairahkan permintaan dan member keputusan
kepada konsumen yang membutuhkan produk.
Adapun
biaya penyelenggaraannya stok produk akan mencakup :
a.
Biaya penyimpanan.
b.
Biaya modal atau
bisnis.
c.
Pajak dan
asuransi.
d.
Penyusutan dan
usahnya produk.
2.
Melaksanakan persediaan produk
Seperti
diketahui bahwa perusahaan melaksanakan persediaan produk ialah untuk
menyediakan kebutuhan dan pemuasan konsumen atau pembeli atau pelanggan terhadap
produk dan jasa. Dalam hal ini, banyak perusahaan melaksanakan kebijakan
persediaan produk dan jasa untuk memuaskan para konsumen, pembeli atau
pelanggan. Adapun pengelolaan persediaan produk tersebut, meliputi hal-hal
berikut ini.
a.
Persediaan
produk atau jasa untuk sekaarang
Persediaan
produk atau jasa untuk sekarang ditujukan untuk menyediakan kebutuhan akan
produk atau jasa yang sangat mendesak atau dalam jangka waktu yang sangat
pendek.
b.
Persediaan
produk atau jasa untuk masa yang akan datang
Persediaan
produk atau jasa untuk masa yang akan datang ditunjukan untuk memenuhi
keperluan produk atau jasa untuk masa yang akan datang. Persediaan produk atau
jasa di sini untuk berjaga-jaga demi kelangsungan hidup usaha apabila produksi
mengalami keterlambatan.
c.
Persediaan
produk atau jasa secara spekulatif
Dasar persediaan
produk atau jasa ini, sifatnya untuk spekulatif. Misalnya, semen suatu ketika
akan sulit dicari di pasaran. Untuk itu, perusahaan ada yang menimbun di
gudangnya dan nanti pada waktu masyarakat konsumen membutuhkannya, akan dijual
kembali dengan harga yang mahal.
A.
PROSES PRODUKSI
DAN PENYIMPANANYA
1.
Persyaratan proses produksi
Proses produksi
pada prinsipnya merupakan perjalan pembuatan produk dalam jumlah dan kualitas
produk yang sudah ditentukan dan sesuai dengan perencanaan perusahaan. Agar
produksi itu berjalan lancar dan sesuai
dengan rencana perusahaan, maka diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu.
Adapun persyaratan proses produksi tersebut, antara lain sebagai berikut :
·
Adanya produser
kerja dalam proses produksi.
·
Adanya tata
letak peralatan proses produksi.
·
Adanya proses
ruang produksi.
·
Adanya jenis dan
bahan yang akan diproduksi.
·
Adanya para
karyawan yang mampu mengerjakan proses produksi.
Untuk memudahkan
proses produksi, wirausaha sebagai pemilik perusahaan perlu memperhatikan dan
melaksanakan hal-hal berikut ini :
·
Membuat suatu
modal kasar dari produk yang akan dibuat.
·
Menyusun daftar
komponen produk, baik jenisnya maupun jumlahnya.
·
Menyusun urutan
tata proses pembuatan produk setahap demi setahap dan waktu mengerjakan bahan
hingga menjadi produk jadi
·
Menyusun jadwal
bagan pelaksanaan proses produksi.
·
Menetapkan
tenaga pelaksana produksi disertai pengawas yang bertanggung jawab terhadap
terlaksananya proses produksi.
Seperti kita
ketahui, ada tiga hal yang selalu harus di dalam proses produksi yaitu sebagai
berikut :
a.
Bahan
produksi
Bahan produksi di sini terdiri dari :
1)
Bahan baku.
2)
Bahan dasar.
3)
Bahan bantu.
4)
Bahan sisa.
b.
Alat
produksi
Pada umumnya,
alat produksi terdiri atas alat produksi dengan mesin dan alat produksi tanpa
mesin.
c.
Hasil
produksi
Dari
hasil suatu proses produksi, akan diperoleh dua hasil yaitu :
1)
Hasil pokok
produksi.
2)
Hasil sampingan
produksi.
Untuk mencegah
kemungkinan adanya kecelakaan, semua tempat dan peralatan yang berbahaya perlu
diberi tanda peringatan dan pengamanan. Sselanjutnya, untuk mengatasi mengatasi
kemungkinan rusaknya mesin-mesin atau peralatan proses produksi, maka setiap
periode waktu tertentu diadakan pemersiksaan dan perbaikan atau servis. Sebagai
petunjuk keberhasilan produksi, dapat dilakukan pemeriksaan rutin pada setiap
tahap proses produksi.
B.
Penyimpanan hasil produksi
a.
Prinsip
penyimpanannya
Pada
prinsip semua produk yang belum terjual harus disimpan sedemikian rupa, ditata
dengan rapi menurutnya jenisnya, agar produk terpelihara keamanannya dan
terjamin mutunya. Adapun cara menyimpan dan mengamankankan hasil produksi itu,
antara lain sebagai berikut :
1)
Menyimpan produk
yang tidak memerlukan tempat khusus. Penyimpanan produk di sini harus :
· Tertib, aman, dan sehat.
· Tidak kena debu atau kororan.
· Tidak mudah dimasuki tikus atau binatang-binatang
lainnya.
2)
Menyimpan produk
yang memerlukan tempat khusus. Penyimpanan produk di sini harus :
·
Disimpan pada
alat pendingin khusus.
·
Disimpan pada
alat pemanas atau penghangat.
·
Disimpan pada
tempat dengan temperature khusus.
Di bawah ini
adalah berbagai tempat penyimpanan produk di mana kebutuhan yang sama dapat
dipenuhi dan akan terjadi proses yang sama. Adapun tempat penyimpanan hasil
produksi tersebut meliputi :
1)
Gudang
operasinal, yaitu gudang tempat penyimpanan bahan baku dan bahan setengah jadi.
2)
Gudang
perlengkapan, yaitu tempat penyimpanan perkakas kerja dan barang proses
produksi.
Selanjutnya,
sebelum produk dijual pada pelanggan/konsumen, terlebih dahulu perlu disimpan
dan diamankan dalam :
1)
Lemari khusus
2)
Gudang khusus
b.
Fungsi
penyimpanan
Fungsi
penyimpanan hasil produksi di dalam gudang antara lain :
1)
Menghidari
adanya kerusakan.
2)
Tujuan spekulasi
di dalam usaha.
3)
Menjaga
kelancaran atau kontunuitas perusahaan.
4)
Menghemat biaya
dengan melakukan pembelian produk dalam jumlah besar.
Penyimpanan
hasil produksi di dalam gudang dapat berfungsi dengan baik apabila :
1)
Penyimpanan
dapat menetasi kestabilan harga produk atau jasa di pasar.
2)
Sifat produk
atau jasa sangat memerlukan adanya penyimpanan secara khusus.
3)
Sifat produk
atau jasa yang disimpan sangat lama waktunya dan akan semakin tinngi nilainya
serta semakin mahal harganya.
4)
Produk yang
dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu, sedangkan pemakaiannya terus
menerus.
5)
Pemakaian produk
atau jasa dalam satu musim, sedangkan produk-produk tersebut diproduksi hamper
sepanjang waktu.
c.
Prosedur
penyimpanan
Pada dasarnya prosedur penyimpanan hasil produksi, yaitu sebagai berikut
:
1)
Adanya
penerimaan dan penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.
2)
Adanya
pengurusan dan penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.
3)
Adanya
pengaturan keluar masuknya hasil produksi di dalam gudang.
4)
Adanya penataan
dan pengurusan administrasi penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.
Adapun kegiatan yang berhungan dengan administrasi penyimpanan hasil
produksi di dalam gudang, antara lain sebagai berikut :
1)
Mencatat tanggal
penerimaan dan pengeluaran, serta kondisi hasil produksi yang disimpan di dalam
gudang.
2)
Mencatat jenis
dan nama produk yang disimpan di dalam gudang.
3)
Mencatat jumlah
hasil produksi yang disimpan di dalam gudang.
4)
Mencatat arus
keluar masuk hasil produksi yang disimpan di dalam gudang.
Comments
Post a Comment