RPP MUTASI DANA KAS KECIL

-


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah                :     SMK AL FALAH SONGGOM
Kompetensi Keahlian     :     Akuntansi
Mata pelajaran                :     Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester               :     XI/ Ganjil
Pertemuan ke                 :     3 dan 4
Alokasi Waktu               :     2 x 45 menit
Standar Kompetensi      :      Memproses dokumentasi dana kas kecil
Kompetensi Dasar          :     Menghitung mutasi dana kas kecil
Indikator                        :     Mengidentifikasi saldo awal kas kecil
                                             Mengidentifikasi bukti pemakaian dana kas kecil
                                             Mengidentifikasi jumlah pemakaian dana kas kecil
                                             Mengidentifikasi selisih dana kas kecil
                                             Mengidentifikasi jumlah pengisian kembali dana kas kecil

I.       Tujuan Pembelajaran
         Peserta didik dapat mengenali dokumen pemakaian dana kas kecil
         Peserta didik dapat menjelaskan metode pencatatan dana kas kecil
         Peserta didik dapat menghitung fisik dana kas kecil
         Peserta didik dapat menghitung selisih dana kas kecil
         Peserta didik dapat mengidentifikasi mutasi dana kas kecil secara teliti

II.     Materi Ajar (terlampir)
         Dokumentasi/bukti pemakaian dana kas kecil
         Metode pencatatan dana kas kecil
         Penghitungan fisik dana kas kecil
         Selisih dana kas kecil
         Mutasi dana kas kecil

III.    Metode Pembelajaran
         Pendekatan dan model pembelajaran :
         Contextual Teaching and Learning (CTL)/Explisit Instruction (Pengajaran Langsung)
         Metode Pembelajaran :
         Ceramah, Praktek Pengerjaan, Tanyajawab, Diskusi
 IV.    Kegiatan Pembelajaran
         Kegiatan Awal/Pendahuluan
         Siswa diberi pengarahan tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai.
         Kegiatan Inti
         - Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
         - Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
         - Membimbing pelatihan
         - Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
         - Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
         Kegiatan Akhir/Penutup
         Siswa melakukan refleksi
         Siswa diminta membuat catatan penting dari kegiatan belajar
         Siswa diberi tugas
         Berdoa bersama-sama menurut agama dan kepercayaan masing-masing

V.     Alat, Bahan dan Sumber Belajar
         Alat/Bahan Pembelajaran :
         Papan Tulis,Laptob/Komputer, LCD, Spidol, Kertas,Kertas Transparan, Penghapus,
         Sumber Belajar :
         Buku Pelajaran Akuntansi Keuangan Tingkat 2, penyusun Drs. Hendi Somantri, penerbit Armico, Bandung Tahun 1996.
 VI.    Penilaian
         Soal, Kunci Jawaban dan Norma Penilaian, terlampir



Mengetahui,                                                                   Brebes,      Juli    2013
Kepala SMK Al- Falah                                                  Guru  Mata Pelajaran


Witarto, M.Pd                                                                Witarto, M.Pd




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

-
MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF A.       MEMAHAMI PENTINGNYA KERJA PRESTATIF 1.          Pengertian Kerja Prestatif Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja prestatif. Prestatif artinya seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju (Ambition Drive). Ciri khusus perilaku kerja prestatif adalah ingin selalu maju di segala bidang. Wirausaha yang kerjanya secara prestatif, memiliki kegemaran dan kegilaan pada pekerjaan usahanya atau bisnisnya. Di sini seorang wirausaha memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari usahanya atau bisnisnya.   2.          Tujuan dan Manfaat Kerja Prestatif a.          Tujuan Kerja Prestatif Adapun tujuan menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif, yaitu: 1)         Menunjukkan perhatian atas keharmonisan dalam organisasi perusahaan. 2)         Menunjukkan pengertian dan kebutuhan, tujuan keinginan, dan ide-ide usaha. 3)         Meningkatkan komunikasi timb
Read more

MENGANALISIS PELUANG USAHA

-
Menganalisis peluang usaha A.       PELUANG USAHA Setiap usaha, baik baru maupun yang sudah berjalan pasti memiliki peluang dan resiko yang akan di terima dalam perjalanan usahanya. Sebagai usaha baru dengan produk baru sebagai hasil dari kreatifitas dan inovasi tentu memiliki peluang keberhasilan yang lebih besar dan juga resiko kegagalan   yang lebih besar pula, hal ini merupakan konsekuensi yang harus dijalani sebagai pemain baru dalam dunia usaha                 Dalam merintis usaha baru terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1.        Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki 2.        Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan di pilih 3.        Tempat usaha yang akan di pilih 4.        Organisasi yang akan digunakan 5.        Jaminan usaha yang mungkin diperoleh 6.        Lingkungan usaha yang akan berpengaruh Peluang sangat jarang ada dengan sendirinya. Tetapi peluang harus diciptakan dengan melakukan pengamatan terhadap kondisi dan situasi yang
Read more

MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH

-
Merumuskan Solusi Masalah   1. Masalah A.    Pengertian Masalah                 Dalam kehidupan ini, tidak mungkin dapat menghindar dari masalah. Apakah masalah besar, kecil, pribadi atau keluarga serta banyak lainnya. Masalah menuntut penyelesaian secara tepat dan efisien. Terkait kewirausahaan, masalah pasti ada dan perlu dihadapi untuk mendapatkan pemecahan atau solusi. Masalah adalah kesulitan yang menggerakan orang untuk memecahkannya. Masalah harus dapat dirasakan ebagi tantangan (rintangan) yang harus diatasi atau dilalui. Masalah harus memiliki unsur yang menggerakan kita untuk membahasnya.            Kehidupan usaha bisnis di Indonesia belum mendapat tempat pada stuktur masayarakatnya,   Padahal pembangunan di Indonesia sudah berjalan lama tetapi nasib para pengusaha belum begitu bauk dan atau memuaskan. Dari hasil penelitian para pengusaha gagal karena a.        latar belakang bisnis kurang memadai b.       kurang pengalaman usaha / bisnis c.        struktur
Read more