MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
A.
MEMAHAMI PENTINGNYA KERJA PRESTATIF
1.
Pengertian Kerja Prestatif
Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja prestatif.
Prestatif artinya seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju (Ambition Drive).
Ciri khusus perilaku kerja prestatif adalah ingin selalu maju di segala bidang.
Wirausaha yang kerjanya secara prestatif, memiliki
kegemaran dan kegilaan pada pekerjaan usahanya atau bisnisnya. Di sini seorang
wirausaha memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan
setiap saat pikirannya tidak lepas dari usahanya atau bisnisnya.
2.
Tujuan dan Manfaat Kerja Prestatif
a.
Tujuan Kerja
Prestatif
Adapun tujuan menerapkan sikap dan perilaku kerja
prestatif, yaitu:
1)
Menunjukkan
perhatian atas keharmonisan dalam organisasi perusahaan.
2)
Menunjukkan
pengertian dan kebutuhan, tujuan keinginan, dan ide-ide usaha.
3)
Meningkatkan
komunikasi timbal balik yang baik dengan staf dan karyawan.
4)
Mendelegasikan
kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif dan inovatif.
5)
Menciptakan
suasana kerja sama dalam organisasi perusahaan
6)
Meningkatkan
keuntungan perusahaan
7)
Meningkatkan
efisiensi dalam bekerja
8)
Meningkatkan
motivasi dalam bekerja
9)
Meningkatkan
kreativitas dan inovatif
10)
Mengembangkan
ide-ide yang lebih produktif
11)
Meningkatkan
kesadaran tentang kemampuan dan kekuatan mengelola usahanya.
12)
Suatu dorongan
kesadaran tentang kemampuan dan kekuatan mengelola usahanya.
b.
Manfaat Kerja
Prestatif
1)
Meningkatkan
kelancaran proses produksi, distribusi dan konsumsi
2)
Meningkatkan
sikap tanggap terhadap perubahan usahanya
3)
Meningkatkan
prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya
4)
Meningkatkan
prestasi kerja lebih kreatif, inovatif dan fleksibel
5)
Meningkatkan
prestasi kerja secara maksimal di dalam usahanya
6)
Meningkatkan
kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya
7)
Meningkatkan
kerja dengan penuh perhatian dan tanggung jawab
8)
Mendorong untuk
mencapai keberhasilan di dalam usahanya
9)
Meningkatkan
produktivitas dalam organisasi perusahaan
10)
Meningkatkan
keunggulan memotivasi di dalam usahanya
11)
Meningkatkan
komitmen tinggi terhadap kerjanya
B. PERILAKU
KERJA PRESTATIF
Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus
diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola
usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1.
Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh,
dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus.
Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan, namun tetap
bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata
merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan
hidup keluarga.
2.
Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan
tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang
pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya. Di
perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin
atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah
pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3.
Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus
pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi
sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya
menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, memakai
atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai pula mengelola
informasi.
4.
Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai
sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai.
Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak
mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh
semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5.
Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu
mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk
dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.
C. PRINSIP
CARA KERJA PRESTATIF
1.
Prinsip Umum Cara Kerja Prestatif
Pada dasarnya penerapan kerja prestatif sulit
digeneralisasikan, karena sifat masing-masing calon wirausaha berbeda-beda.
Namun, Siverman (1970) telah membuat prinsip-prinsip cara kerja prestatif
secara umum yang sangat berguna, antara lain sebagai berikut:
a.
Proses perilaku
kerja prestatif bila diperkuat dengan respon yang benar
b.
Terdapat banyak
macam perilaku kerja prestatif yang kesemuanya memerlukan proses dan latihan
c.
Proses perilaku
kerja prestatif bila dimengerti dan kurang berhasil jika dilakukan dengan
menghafal
d.
Persepsi kerja
prestatif ditentukan oleh seberapa baik dan seberapa banyak dapat diserap dan
dapat dilaksanakan
e.
Kondisi
motivasional dapat mempengaruhi kerja prestatif, bila pemberian hadiah dapat
memajukan peranan penting di dalam bekerja
f.
Pelaksanaan
dalam berbagai bidang usaha atau bisnis, akan mendorong terciptanya perilaku
kerja prestatif
2.
Ciri-ciri Prinsip Kerja Prestatif
Prinsip kerja prestatif sangat tergantung pada
kategori sebagai berikut:
a.
Dilligence
(Kerajinan, kerja keras)
b.
Dedication
(Pengabdian)
c.
Integrity
(Keutuhan, watak)
d.
Responsiblenness
(Rasa tanggung jawab)
e.
Carefullnes
(Kehati-hatian)
f.
Versality
(Keserbabisaan)
g.
Innovativeness
(Daya pembaharuan)
h.
Cooperativeness
(Semangat kerja sama)
i.
Eageerness to
learn besides skill fullness (Hasrat untuk belajar dan kemahiran).
D. MENERAPKAN
PERILAKU KERJA PRESTATIF
1.
Azas Pembelajaran Perilaku Kerja Prestatif
Empat azas pembelajaran yang dapat ditetapkan dalam
perilaku belajar kerja prestatif di lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat, diantaranya sebagai berikut:
a.
Belajar teori
kerja prestatif yang diperlukan bagi profesi kewirausahaan
b.
Studi khusus
adalah perilaku belajar kerja prestatif dari kejadian di bidang usaha atau
bisnis dalam bentuk seminar-seminar
c.
Magang adalah
penerapan perilaku belajar kerja prestatif melalui pembuatan sesuatu. Bila
mungkin, pembuatan sesuatu yang diakui berstandar tinggi.
d.
Dimasukannya
motivation training ke dalam program pendidikan kewirausahaan secara kerja
prestatif.
2.
Komponen Perilaku Kerja Prestatif
Agar dapat efektif dan efisien membelajarkan diri
sehingga dapat berkembang secara dinamis penerapan kerja prestatif, maka harus
ditanamkan pemikiran. Beberapa komponen perilaku belajar di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat, yaitu sebagai berikut:
a.
Pengajaran Unit
Dari adanya pengajaran unit, akan diperoleh perilaku
penerapan kerja prestatif, diantaranya:
1)
Kerja prestatif
membuat perencanaan usaha tau bisnis
2)
Kerja prestatif
mengembangkan diri pribadi
3)
Kerja prestatif
memecahkan suatu permasalahan dalam berwirausaha
4)
Kerja prestatif
dalam magang di berbagai perusahaan
5)
Kerja prestatif
secara ilmiah dalam berwirausaha
6)
Kerja prestatif
mengembangkan sikap mental berwirausaha
7)
Kerja prestatif
menjual dunia kerja, serta perkembangan lingkungannya.
b.
Bersikap Dinamis
Bersikap dinamis sangat penting untuk penerapan
perilaku kerja prestatif yang tadinya pasif dan statis menjadi dinamis dan
terbuka. Begitu pula dinammis terhadap inovasi, kreatif dan melatih kepekaan
hidup melalui berwirausaha.
c.
Aktivitas Belajar Kerja Prestatif
Menerapkan perilaku kerja prestatif (selalu ingin
maju) dalam kehidupan keseharian di lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat, sekarang banyak para siswa yang tertarik dan melirik ke profesi
wirausaha yang cukup menjanjikan suatu keuntungan. Para
siswa di sekolah menyatakan bahwa mereka sangat menyenangi kegiatan
berwirausaha. Untuk mengantisipasi berwirausaha, mereka mempersiapkan bekal
berupa faktor sikap mental dan menguasai beberapa keterampilan yang dapat
menunjang. Makin banyak kterampilan yang dikuasai oleh para siswa, maka semakin
banyak peluang terbuka untuk membuka lapangan berwirausaha.
3.
Falsafah Menerapkan Sikap Kerja Prestatif
Agar dapat efektif dan efisien membelajarkan diri
sehingga dapat berkembang secara dinamis penerapan kerja prestatif, maka harus
ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat, yaitu sebagai berikut:
a.
Untuk mencapai
tujuan yang diinginkan dalam hidup, harus banyak belajar tentang dirinya
sendiri.
b.
Kegagalan
berwirausaha harus diterima sebagai pengalaman
c.
Kekuatan
berwirausaha datangnya dari tindakannya sendiri, bukan dari tindakan orang
lain.
d.
Resiko kegagalan
selalu ada, tetapi para wirausaha harus menerimanya dan tanggung jawab.
e.
Adanya
keberhasilan berwirausaha setelah mengalami kegagalan
f.
Harta terbesar
untuk mempertahankan kemampuan wirausaha ialah adanya sikap positif di dalam
berwirausaha.
g.
Prestasi total
berwirausaha, ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausaha sendiri.
h.
Kejarlah
tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan yang
dimilikinya.
i.
Terimalah apa
adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahannya.
4.
Perencanaan Menerapkan Perilaku Kerja Prestatif
Perencanaan menerapkan perilaku prestatif sebagai
berikut:
a.
Masa Inkubasi
Kalau sudah ada bisnis yang cocok, ide-ide itu
dibiarkan mengendap dulu. Dalam hal ini, tidak langsung dibuatkan rencana agar
ide-ide bisnis itu semaking matang. Perencanaan akan semakin matang dan mantap
andaikata dikerjakan secara prestatif.
b.
Analisis Sumber Perencanaan
Bila dilakukan dengan baik mengenai analisis kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman, berarti telah mengandung bahan-bahan yang
sangat penting untuk perencanaan penerapan perilaku prestatif di dalam bekerja.
c.
Sasaran, Realitas dan Menggairahkan
Selanjutnya sasaran perlu direnungkan, dibayangkan,
dan diidamkan dengan sangat menarik, sehingga dapat menggairahkan niat
wirausaha untuk menerapkan perilaku kerja prestatif. Pada umumnya terdapat dua
macam kegiatan dalam merencanakan penerapan perilaku kerja prestatif, yaitu
sebagai berikut:
1)
Kegiatan-kegiatan
yang mencakup keahlian mengguna-kan waktu, tenaga kerja dan peralatan kerja
2)
Kegiatan-kegiatan
kerja yang mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Hal ini meliputi
menyiapkan laporan keuangan, memonitor, merevisi anggaran, mengelola arus
produksi serta memasarkan produknya.
Penerapan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan
keseharian di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan kebutuhan
yang sangat penting dan sangat mendesak. Oleh karenanya diperlukan berbagai
kebijaksanaan yang menyeluruh, seperti pendidikan, keterampilan, kegiatan
kerja, kerja ikhlas, kerja mawas terhadap emosional, kerja cerdas dan kerja
tuntas.
Para
siswa di sekolah yang mempunyai keahlian merupakan calon wirausaha yang
berperilaku kerja prestatif dan mempunyai pendidikan formal. Adapun keahlian
pokok yang perlu dimiliki para siswa sebagai calon wirausaha, yaitu:
1)
Keahlian
mengenai penerapan kerja prestatif
2)
Keahlian
mengenai resiko persaingan
3)
Keahlian
mengurus manajemen usaha
4)
Keahlian
menawarkan produk
5)
Keahlian
berinovatif dalam produk
6)
Keahlian
berkreatif dalam usaha
SUMBER
BELAJAR:
1.
Tedjasutisna,
Ating. 2007. Memahami Kewirausahaan SMK.
Bandung:
Armico.
2.
LKS Sekawan SMK.
Palur: Cipta Pustaka
SOAL
PILIHAN GANDA
A. Silanglah
(x) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan jawaban yang dianggap benar!
1.
Ciri khusus
perilaku kerja prestatif adalah ….
a.
Ingin memperoleh
laba sebesar-besarnya
b.
Ingin selalu
maju disegala bidang
c.
Selalu ingin
memenuhi kebutuhan hidupnya
d.
Memperoleh
manfaat yang lebih besar dibandingkan biaya
e.
Selalu ambisius
untuk mendapatkan kedudukan dan jabatan yang tertinggi
2.
Kemampuan
seseorang untuk menghasilkan sesuatu disebut ….
a.
Produktifitas
b.
Kreatif
c.
Inovasi
d.
Efektif
e.
Efisien
3.
Kegiatan-kegiatan
di bawah ini dapat dilakukan di lingkungan sekolah untuk membentuk pola pikir
prestatif, kecuali ….
a.
Pemberian tugas
kelompok
b.
Mengadakan lomba
cerdas cermat
c.
Memberikan ujian
tengah semester
d.
Memberi tugas
individu
e.
Memberi
kebebasan siswa untuk bermain dan belajar
4.
Perilaku kerja
prestatif dapat dilihat dalam sikap berikut ini, kecuali ….
a.
Kerja ikhlas
b.
Kerja tertunda
c.
Kerja mawas
terhadap emosional
d.
Kerja cerdas
e.
Kerja keras
5.
Bekerja dengan
tidak terpengaruh pada perasaan atau kemarahan, termasuk sikap atau perilaku ….
a.
Kerja ikhlas
b.
Kerja tertunda
c.
Kerja mawas
terhadap emosional
d.
Kerja cerdas
e.
Kerja keras
6.
Pembentukan
sikap/perilaku kerja prestatif dimulai dari ….
a.
Pendidikan
formal
b.
Pendidikan
sekolah
c.
Pendidikan
keluarga
d.
Perguruan tinggi
e.
Lingkungan
masyarakat
7.
Perilaku dalam
melakukan pekerjaan menggunakan teknologi yang tepat, konsep hitungan, pandai
berkomunikasi dan mengelola informasi. Perilaku ini disebut ….
a.
Kerja ikhlas
b.
Kerja tertunda
c.
Kerja mawas
terhadap emosional
d.
Kerja cerdas
e.
Kerja keras
8.
Bekerja dengan
bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan
hati yang tulus disebut ….
a.
Kerja ikhlas
b.
Kerja tertunda
c.
Kerja mawas
terhadap emosional
d.
Kerja cerdas
e.
Kerja keras
9.
Dalam bekerja
mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan
maksimal disebut ….
a.
Kerja ikhlas
b.
Kerja mawas
terhadap emosional
c.
Kerja cerdas
d.
Kerja keras
e.
Kerja tertunda
10. Wirausaha yang kerjanya secara prestatif, memiliki
kegemaran dan kegilaan pada pekerjaan usahanya atau bisnisnya. Di sini seorang
wirausaha harus memiliki …. Terhadap pekerjaannya atau tugasnya.
a.
Komitmen tinggi
b.
Ketabahan
c.
Keuletan
d.
Kerja sama
e.
Disiplin tinggi
11. Segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna
merupakan tujuan kerja prestatif yaitu ….
a.
Meningkatkan
efisiensi dalam bekerja
b.
Meningkatkan
motivasi dalam bekerja
c.
Meningkatkan
kreativitas dan inovatif
d.
Mengembangkan
ide-ide yang lebih produktif
e.
Meningkatkan
keuntungan perusahaan
12. Untuk mencapai kerja prestatif yang baik, dibutuhkan
adanya suatu kemampuan membentuk kombinasi baru atau produk baru ini merupakan
tujuan kerja prestatif yaitu ….
a.
Meningkatkan
efisiensi dalam bekerja
b.
Meningkatkan
motivasi dalam bekerja
c.
Meningkatkan
kreativitas dan inovatif
d.
Mengembangkan
ide-ide yang lebih produktif
e.
Meningkatkan
keuntungan perusahaan
13. Manfaat kerja prestatif dalam berwirausaha dapat
meningkatkan kelancaran proses ….
a.
Efektif dan
efisien
b.
Kreatif,
inovatif dan fleksibel
c.
Kerja secara
maksimal
d.
Produktivitas
dalam organisasi perusahaan
e.
Produksi,
distribusi dan konsumsi
14. Di bawah ini merupakan manfaat kerja prestatif,
kecuali ….
a.
Meningkatkan
sikap tanggap terhadap perubahan usahanya
b.
Meningkatkan
produktivitas dalam organisasi perusahaan
c.
Meningkatkan
prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya
d.
Meningkatkan
prestasi kerja lebih kreatif, inovatif dan fleksibel
e.
Meningkatkan
kerja prestatif secara maksimal
15. Kemauan kerja keras dan kerja prestatif dapat
menggerakkan …. untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.
a.
Inspirasi
b.
Motivasi
c.
Intuisi
d.
Inovasi
e.
Efisiensi
16. Proses perilaku kerja prestatif bila diperkuat dengan
respon yang benar merupakan ….
a.
Ciri-ciri
prinsip cara kerja prestatif
b.
Prinsip umum
cara kerja prestatif
c.
Azas cara kerja
prestatif
d.
Komponen cara
kerja prestatif
e.
Falsafah cara
kerja prestatif
17. Prinsip umum cara kerja prestatif terdapat banyak
macam perilaku kerja prestatif, yaitu kesemuanya memerlukan ….
a.
Respon yang
benar
b.
Proses dan
latihan
c.
Percaya dan
yakin
d.
Komitmen kerja
prestatif
e.
Motivasi yang
tinggi
18. Usaha dapat melaksanakan prinsip kerja prestatif
diperlukan ciri-ciri prinsip kerja prestatif, yaitu sebagai berikut, kecuali ….
a.
Devotion
b.
Dedication
c.
Integrity
d.
Responsiblenness
e.
Carefullness
19. Dalam berwirausaha, seorang wirausaha mempunyai rasa
tanggung jawab yang tinggi untuk mencapai kerja yang prestatif, disebut ….
a.
Responsiblenness
b.
Carefullness
c.
Integrity
d.
Dedication
e.
Devotion
20. Salah satu ciri-ciri prinsip kerja yang prestatif
adalah seorang wirausaha harus mempunyai semangat kerja sama, hal ini disebut
….
a.
Responsiblenness
b.
Carefullness
c.
Coorperativeness
d.
Dedication
e.
Devotion
21. Jika seorang wirausaha dalam melaksanakan kerjanya
selalu berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan disebut ….
a.
Responsiblenness
b.
Coorperativeness
c.
Carefullness
d.
Integrity
e.
Dedication
22. Dalam menerapkan perilaku kerja prestatif diperlukan
azas pembelajaran perilaku kerja prestatif yaitu sebagai berikut, kecuali ….
a.
Belajar teori
kerja prestatif
b.
Studi khusus
c.
Magang
d.
Belajar efektif
dan efisien
e.
Dimasukannya
motivation training
23. Penerapan perilaku belajar kerja prestatif melalui
pembuatan sesuatu dan bila mungkin pembuatan sesuatu yang diakui berstandar
tinggi disebut ….
a.
Training
b.
Belajar teori
kerja prestatif
c.
Studi khusus
d.
Magang
e.
Dimasukannya
motivation training
24. Perilaku belajar kerja prestatif dari kejadian dibidang
usaha atau bisnis dalam bentuk seminar-seminar disebut ….
a.
Belajar teori
kerja prestatif
b.
Studi khusus
c.
Magang
d.
Training
e.
Dimasukannya
motivation training
25. Komponen perilaku kerja prestatif dari adanya
pengajaran unit, akan diperoleh penerapan kerja prestatif sebagai berikut,
kecuali ….
a.
Kerja prestatif
membuat perencanaan usaha atau bisnis
b.
Kerja prestatif
mengembangkan rasa percaya diri
c.
Kerja prestatif
mengembangkan diri pribadi
d.
Kerja prestatif
dalam magang diberbagai perusahaan
e.
Kerja prestatif
secara ilmiah dalam berwirausaha
26. Untuk dapat menjadi sukses, menjadi bos, memiliki
peluang, dan menghimpun kekayaan. Ini merupakan faktor utama dalam menerapkan
….
a.
Perilaku kerja
prestatif
b.
Perilaku
bersikap dinamis
c.
Perilaku kerja
efektif
d.
Perilaku kerja
efisien
e.
Perilaku
bersikap optimis
27. Kegagalan berwirausaha harus diterima sebagai ….
a.
Kunci menuju
sukses
b.
Keberhasilan
yang tertunda
c.
Pengalaman
d.
Latihan kerja
prestatif
e.
Proses kerja
prestatif
28. Contoh kegiatan-kegiatan kerja yang mencakup
aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin yaitu sebagai berikut, kecuali ….
a.
Menyiapkan
laporan keuangan
b.
Memonitor
c.
Merevisi
d.
Merevisi
anggaran
e.
Mengelola modal
29. Penerapan kerja prestatif dalam berwirausaha dapat
menentukan baik buruknya ….
a.
Kuantitas produk
b.
Kegiatan
produksi
c.
Hasil produksi
d.
Pengelolaan
produksi
e.
Kualitas produk
30. Salah satu keahlian pokok yang perlu dimiliki para
siswa sebagai calon wirausaha adalah ….
a.
Keahlian
mengenai penerapan kerja prestatif
b.
Keahlian
mengenai resiko kegagalan
c.
Keahlian
mengurus keuangan perusahaan
d.
Keahlian menawarkan
harga barang
e.
Keahlian
berinisiatif
SOAL ESSAY
B. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!
1.
Apa yang
dimaksud dengan kerja prestatif?
2.
Coba sebutkan 5
(lima) tujuan
menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif?
3.
Coba sebutkan 5
(lima) manfaat
kerja prestatif para wirausaha terhadap usahanya dan pembangunan bangsa dan
negara?
4.
Coba jelaskan
apa yang dimaksud dengan kerja ikhlas?
5.
Apa yang
dimaksud dengan kerja mawas terhadap emosional?
6.
Apa yang
dimaksud dengan kerja cerdas?
7.
Coba jelaskan
apa yang dimaksud dengan kerja keras?
8.
Coba jelaskan
apa yang dimaksud dengan kerja tuntas?
9.
Coba sebutkan 5
(lima)
tergantung pada kategori apa di dalam melaksanakan prinsip kerja prestatif?
10.
Coba sebutkan 4
(empat) azas pembelajaran yang dapat diterapkan dalam perilaku belajar kerja
prestatif di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat?
A
terimakasih infonya...sangat membantu buat ngerjain tugas kuliah :)
ReplyDeleteComplete artikelnya :)
ReplyDeleteMakasih, sangat membantu untuk diskusi dikelas :D
Visit back My Blog :)
izin copas ya kak
ReplyDeleteLengkap banget. Ada materi dan latihan soalnya juga. Makasih....
ReplyDeleteMuttaqin
Lengkap banget... Makasih yahh
ReplyDeleteJawabannya mana
ReplyDeleteJawabannya
ReplyDelete